Doa Pengobral Dosa…

October 12, 2008 at 1:01 pm 43 comments

Emo Girl imagesKemaren gak sengaja dengerin lagu Iwan Fals di Radio.. Tapi sie lupa judulnya apa..
Duh penasaran sie bongkar bongkar koleksi lagu lagu iwan.. Dan Ahaaa.. Akhirnya nemu juga. Ternyata judulnya DOA PENGOBRAL DOSA

Nih.. Liriknya..
Di sudut dekat gerbong..
Yang tak terpakai..
Perempuan bermake up tebal..
Dengan rokok ditangan..
Menunggu tamunya datang..
Terpisah dari ramai..
Berteman nyamuk nakal dan segumpal harapan..

Kapankah datang.. Tuan Berkantong Tebal..
Habis berbatang batang tuan belum datang.
Dalam hati resah menjerit bimbang..
Apakah esok.. Anak anakku dapat makan..
Oh Tuhan beri.. Setetes Rejeki..

Dalam hati yang bimbang berdo’a..
Beri Terang jalan anak hamba..
Kabulkanlah Tuhan…

Hmm.. Inilah gambaran kisah yang berasal dari kolong jembatan.
Tentang mereka mereka yang tersingkir.. Hidup dipekatnya malam.
Mereka hanya bisa menatap bulan..
Memandang Kemewahan dari balik Etalase Kaca Toko.
Mereka yang dianggap Najis.. Sumber Maksiat dan Tanpa Moral.
Yang hanya bisa bertanya.. Tapi tak memperoleh jawaban.
Yang selalu dilukai tanpa sanggup membalas.

Sisi gelap seorang ibu yang ingin menerangi jalan hidup sang anak kelak.

Pergolakan bathin yang dahsyat.. Ketakberdayaan seorang perempuan.

Memandang Potret buram seperti itu.. Barangkali ada sebagian dari kita bisa marah, jijik, tertawa, mencibir atau diam tak bergeming. Tergantung sejauh mana kepekaan NURANI kita menyerap sekeliling.

Diakui atau engga apa yang digambarkan bang iwan dalam lagunya emang ada ditengah masyarakat kita.

Dan terkadang pilihan yang ada di depan bertentangan dengan perasaan. Seperti wanita PSK dalam lagu bang Iwan tadi.. Keadaan yang membuatnya jadi seperti itu..

Nasibnya tidak seberuntung Para pekerja seks komersial yang beroperasi di hotel hotel berbintang yang justru sengaja menceburkan diri mereka karena tuntutan Gaya Hidup high class.

Duh.. Keadaan yang ironi sekali kan? Disatu pihak para PSK yang beroperasi di hotel berbintang terlihat bangga dengan profesi mereka dan disudut lain ada seorang ibu yang jadi PSK karena ingin menghidupi anaknya..

Pandangan sinis dari masyarakat kerap di terima yang terlanjur menyamaratakan profesi PSK..

Ditengah gencarnya pemberantasan prostitusi kaum wanita selalu menjadi obyek yang paling dicibir dan disalahkan.

Sungguh jadi dilema tersendiri buat kita yang menilai mereka terutama sassie sendiri sebagai sesama wanita.

Disatu sisi jelas jelas sassie gak akan pernah membenarkan wanita yang menjual kehormatan dan harga dirinya demi materi.

Namun disisi lainpun sie juga gak bisa melarang dan menghakimi seorang wanita yang terpaksa menggadaikan harga diri dan kehormatannya sebagai wanita demi kelangsungan hidup anak anaknya.

Lalu sikap seperti apa yang harus kita tunjukkan??

Apa kita harus menjauhi?? Mencibir atau ikutan menghakimi?

Kalau sassie pribadi sie gak akan menjauhi,mencibir apalagi menghakimi, karena belum tentu kita lebih baik dari mereka

Hidup ini pilihan kan? Kebetulan saja pilihan hidup kita dan mereka berbeda.

Lantas apakah kita punya hak untuk ikut ikutan menghakimi jalan hidup yang mereka pilih??
Sie rasa engga deh!!

Berikan mereka solusi bukan dicaci maki , dijauhi apalagi dibenci..
Sudah saatnya kita mulai peduli, meski cuma dengan simpati.

Bukankah hidup jadi lebih indah dengan saling peduli?

Ahh..Sassie jadi kangen ibu..
Bersyukur ibu gak seperti ibu ibu di lagu bang iwan tadi..

Terima kasih Tuhan yang sudah memberi sosok ibu terbaik untuk sassie.

Salut buat bang iwan fals yang menciptakan lagu Doa Pengobral Dosa. Sebuah gambaran kehidupan kelam dan harapan seorang perempuan malam.

Soriii kalo artikel kali ini terdengar berat xixixi lagi serius mode on he he he..

.:C8:.

Entry filed under: karyaku.

Satu Senyum Saja… BIARLAH…

43 Comments Add your own

  • 1. Bootlego  |  October 12, 2008 at 1:12 pm

    dosa tetaplah sebuah kesalahan jika dilakukan, namun permasalahan sosial adalah tanggungjawab kita bersama untuk menyelesaikannya, cepat sembuh yah sie ^^

    Reply
  • 2. Sassie Kirana  |  October 12, 2008 at 1:27 pm

    Iya sih bener apa yang mas bilang..tapi biarlah urusan dosa dan engganya menjadi tanggung jawab sama yang di Atas.. ^o^

    Makasih ya..sie udah merasa lebih sehat dari sebelumnya.

    Reply
  • 3. sigid  |  October 12, 2008 at 5:30 pm

    apapun alasannya, itu kan hanya melegitimisai pilihan yang sebenarnya masih bisa juga buat difikir ulang 😀

    itu menurut saya lho 😉

    Reply
  • 4. Odie  |  October 12, 2008 at 8:05 pm

    itulah namanya
    “Bertahan Hidup”
    cara apapun bakal dilakukan, selama ada kesempatan…
    waspadalah, waspadalah…
    hehehehehe

    Reply
  • 5. tukang sapu radio  |  October 12, 2008 at 8:24 pm

    yang di bahas mempertahankan hidup? ataukah mempertahankan kehidupan? kalo mempertahankan hidup.. ane sependapat ama Odie

    Reply
  • 6. ryan  |  October 12, 2008 at 8:38 pm

    pilihan ya, mending gk usah hidup deh drpd cuma bs milih kehidupan seperti itu :p

    Reply
  • 7. dery  |  October 12, 2008 at 9:55 pm

    banyak orang yang tidak sanggup menjalankan kerasnya hidup…
    maka dari itu banyak juga orang yang menghalalkan segala cara hanya untuk memenuhi kebutuhan semata…

    Reply
  • 8. dery  |  October 12, 2008 at 10:11 pm

    bayak orang yang tidak sanggup menjalani kejamnya hidup…
    maka dari itu banyak juga mereka yang menghalalkan segala cara hanya untuk memenuhi kebutuhan semata…

    Reply
  • 9. mas ciput  |  October 13, 2008 at 5:02 am

    tapi apa nggak ada jalan lain untuk mencari rizky yang halal?

    Reply
    • 10. Sk.Bogdan  |  August 24, 2009 at 5:17 pm

      @No.8>> bukan Gitu kk,,Kondisi yang tak memungkinkan,,manusia ada naluri,kalbu,dan akal.dari situ kita bisa mengambil jalan/pilihan dalam bertindak atau melakukan sesuatu,kadang kalanya Kondisi dan waktu yang tidak memungkinkan untuk kita bertindak.maka dari itu kalo anda menilai banyak orang yg tak sanggup menjalani kejamnya hidup,anda salah!

      Reply
  • 11. Sassie Kirana  |  October 13, 2008 at 8:49 am

    @ sigid
    Kebanyakan emang begitu kali ya..jadi sulit membedakan alasan yg benar sama yang dibuat buat hmm dilematis

    @ odie
    Odie juga benar tuh terkadang untuk bertahan hidup orang melakukan apa saja..fyuuh ini juga dilematis..

    @ tukang sapu radio
    Idem sama dg yang diatas kan he he

    @ ryan
    Waduh putus asa itu namanya..masih ada jalan lain kan??

    @ dery
    Hmm mirip ama odie..salut juga buat adik ganteng satu ini udah mau ikutan beropini hi hi..gmana skulnya lancar ya dik?

    @ masciput
    Naah.. Itu dia pertanyaan sassie juga? Makanya sie bilang diatas mereka butuh solusi bukan dicaci..
    Masalah sosial kaya gini tanggung jawab kita bersama..ada ide?? {^o^}

    Reply
  • 12. insansains  |  October 13, 2008 at 10:20 am

    ^_^ bismillah…

    ehm.. ehm… tes.. tes…
    Jadi deg-deg-an mau ngasih komentarnya.
    Takut salah ucap. Eh.. salah tulis…
    Coz.. sensi banget ya Sie masalahnya…??!!

    Saya senang, Sie mengatakan :
    “Disatu sisi jelas jelas sassie gak akan pernah membenarkan wanita yang menjual kehormatan dan harga dirinya demi materi.”

    Dan saya rasa, tak satu orang pun yang setuju untuk hal sebaliknya bukan? Karena memang itu adalah fitrah yang diberikan Allah kepada hati kecil manusia.

    Sekarang bagaimana jika niatnya adalah untuk menghidupi anak-anaknya? Inilah yang menjadi topik tulisan Sassie bukan?

    Kalo menurut saya, perempuan tersebut adalah perempuan terhormat dalam urusan niat. Perempuan tersebut memiliki tujuan yang luhur yang menginginkan anak-anaknya bisa hidup lebih baik, bahkan lebih jauh lagi, bisa mengangkat martabat keluarganya.

    Sayangnya, tujuan yang luhur tidak cukup berhenti di niat yang baik. Namun perlu dilanjutkan dengan cara yang baik pula. Persis seperti seorang penderma panti asuhan yang memberikan hartanya dari hasil korupsi dan mencuri. Tak ada yang salah dari dermanya, tapi caranya telah merontokkan amal-amalnya tersebut.

    Begitu pula dengan PSK atau saya lebih senang memakai kata “pe-zina”. Sebuah kata yang sama namun tanpa menggunakan kaidah eufimisme (penghalusan kata). Karena eufimisme terkesan melegalkan “cara” yang seharusnya kita nyatakan salah.

    Duh.. takut kepanjangan. Saya persingkat aja deh. (mudah-mudahan yang lengkapnya bisa saya tulis di blog saya). Ada dua hal yang bisa kita tangkap dari tulisan Sassie ini :
    Pertama, niat
    Kedua, cara

    Jika niatnya sudah salah, maka seperti Sie bilang, Sie juga tidak setuju untuk mereka yang melakukannya demi materi. Ah.. tentu Sie tahu apa yang perlu kita perbuat untuk kategori pezina pertama ini.

    Sekaran kategori pezina kedua. iatnya benar, tapi kemudian caranya salah. Seperti perempuan dalam lagu Iwan Fals tersebut, maka salah satu solusinya adalah dengan menumbuhkan kembali kesadaran, dan keimanan mereka. Kemudian tentunya, membekali dan mengajari mereka dengan sebuah keterampilan.

    Hehe… akhirnya saya sotoy juga disini yach. Apakah yang saya katakan adalah sebuah solusi ataukah sebuah ilusi? Hem….. [mikir mode on]

    Reply
  • 13. alrizald  |  October 13, 2008 at 10:57 am

    Baru sembuh dari sakit udah bikin persoalan seberat pesawat terbang nya iwan fals..

    Oke! al koment ah, kali ini agak serius pake kekuatan al
    mmm..
    Setengah persen ja deh biar gak pingsan manggepin nya keh..

    Pertama..
    Rumusnya
    ` stop seeing start looking.. `

    artinya
    kalau kita melihat suatu permasalahan dengan fakta fakta yang terjadi dalam kenyataan di masyarakat ini akan menyeret kita ke dalam suatu polemik yang kompleks..

    Bagaimana bisa memperbaiki atau berbuat sesuatu jika itu sudah menjadi suatu fakta yang bernilai absolut dalam hidup..

    Maka mulailah dengan memandang sesuatu itu dari structure pola dan gejala dalam hidup..

    Sehingga tanpa perlu mendiskreditkan masa lalu dengan memiliki pandangan seperti itu kita bisa menembus masa depan dengan baik..

    Karna hidup hanya sekali.. Maka keputusan dan konsekuensi pun bernilai sekali..

    Doh!
    Kok jadi al yg pusing sih..

    Mmm..
    Pendekatan yg lebih gampang begini, berhenti melihat bubur.. Tapi pandanglah beras.. Karna itu masih mempunyai kemungkinan untuk sesuatu yang kita mau capai yaitu nasi..

    Masih bingung ??
    Berarti kita akur dah..
    Al juga sama bingung..

    Tafsirkan ja sendiri
    ^_^

    Reply
  • 14. isfiya  |  October 13, 2008 at 11:35 am

    Waduh…sie baru sembuh udah bikin orang mikir berat…
    Hi..hi..hi… nggak sanggup deh ngasih komennya….
    Good luck ajah sudah sembuh…..

    Reply
  • 15. tren di bandung  |  October 13, 2008 at 1:11 pm

    sie,
    do’a yang merasa BANYAK DOSA,
    akan lebih “DALEM”
    dibandingkan orang
    yang MERASA BENAR terus,
    karena ia merasa lebih kotor
    dan lebih takut…

    Reply
  • 16. achoey sang khilaf  |  October 13, 2008 at 8:14 pm

    berdoa karena berdosa
    berdoa untuk diampuni dosanya

    Reply
  • 17. Q  |  October 14, 2008 at 7:02 am

    Salam Oi ,
    tengah malam saat sorot lampu menyala merah,
    di depan terminal yang masih sepi itu,
    aku melihat seorang pelacur tertidur,
    mungkin letih atau mabuk,
    aku ingat ibuku,
    aku ingat istri dan anak perempuanku .

    Maaf ya dek baru bisa mampir ,
    nice posting 🙂

    Reply
  • 18. afwan auliyar  |  October 14, 2008 at 2:38 pm

    wew… memang dilema
    orang pun jadi susah untuk bisa memutuskan 🙂

    smoga sebuah do’a semoga dirinya diberi kemudahan untk bisa melepaskan dr jerat dosa 🙂

    Reply
  • 19. denokdebloeng  |  October 14, 2008 at 3:52 pm

    denok nge-fans bgt sm pak iwan flas..(halah2 gak nyambung bgt)
    pemecah rekor koment terpendek.hihihi..

    Reply
  • 20. INDAH REPHI  |  October 14, 2008 at 4:08 pm

    hidup emang dilematis..
    apa ya yg bisa kita lakuin? sebagai solusi untuk memecahkan masalah moralitas sosial ini? *sigh*
    kalo bisa ya…jangan sampee banget deh kita nge-judged orang tanpa tau pangkal ujungnya.. kasihan orang itu…

    Reply
  • 21. ryan  |  October 14, 2008 at 5:05 pm

    ya jalan lain yg lebih baik itulah yg mestinya dipilih

    Reply
  • 22. dery  |  October 14, 2008 at 7:02 pm

    lancar-lancar aja…
    weleh kok dipanggil dik sih?
    berarti aq harus manggil kak sasie nih… 😀

    lho, comentku kok double ya?? kebanyakan tuh…

    Reply
  • 23. bluethunderheart  |  October 14, 2008 at 7:48 pm

    sejujurnya aku tak akan pernah memberi ruang pada pikiranku untuk selalu mencemooh apapun yg ada di sekitar kita, salam hangat dan lekas sembuh ya,nona. tetap tersenyum dan semangat.

    Reply
  • 24. Sassie Kirana  |  October 14, 2008 at 8:33 pm

    @ insansains
    Saluut buat pemikirannya yang panjaaangg..jadi kagum nih..benerr..
    Sebuah ilustrasi dan renungan yang dalam..semoga kita makin bijak.. Amin..

    @ alrizald
    Haduduh..ini satu lagi si pemikir yang suka berfilsafat..bubur,nasi..ehm satu lagi lontong juga enak al..xixi bcanda dikit ah..
    Tapi apa yang al bilang ada benernya..bahwa hidup harus terus berjalan dan berfikir kedepan setidaknya meski masa lalu hitam
    Masa depan harus lebih cemerlang begitu kan al..hayyah sie ikutan muter muter

    @ Q
    Salam Oi juga ya bang..

    @ isfiya
    Xixixi..iya ni mbak sie juga bingung kok jadi berat yaaa

    @ trendibandung
    Setuju deh..

    @ achoey sang khilaf
    Hmm..Berharap akan pengampunan..long time no c u he he

    @ afwan auliyar
    Memang dilematis ya.. Yang pasti didalam do’a ada kekuatan..

    @ denokdebloeng
    Sama dong sie juga fals mania he he

    @ Indahrephy
    Bener sist..
    Kita gak punya hak menilai baik buruk seseorang
    Miss u sist.. Kabarnya baik kan?

    @ ryan
    Andai ada jalan yg lebih baik sie yakin perempuan itu gak akan begitu..^.^

    @ dery
    Weww jadi gak mo dipanggil dik xixixi yadah panggil dery ajah

    @ bluethunderheart
    Waah.. Salut deh kalau punya prinsip seperti itu emang harusnya begitu ya..positif thinking aja..
    Makasih doanya sie udah lumayan baikan kok.. ~.~

    Reply
  • 25. radenmasnews  |  October 14, 2008 at 8:50 pm

    apapun alasannya dosa tetaplah dosa, hidup itu selalu ada pilihan…pilihlah kebenaran walaupun terasa berat…..

    Reply
  • 26. mare  |  October 14, 2008 at 9:42 pm

    rasanya kalo bang iwan fals sudah ngomongin tentang ketidak adilan itu dari sejak jaman dulu, disaat semua orang masih tertidur dia sudah mencoba membangunkan

    Reply
  • 27. Sassie Kirana  |  October 15, 2008 at 7:44 am

    @ radenmasnews
    Sie rasa gak cuma perempuan itulah.. Kita semua berdosa dan pernah melakukan kesalahan tapi justru kesalahan yang membuat kita jadi manusia bukan Tuhan karena cuma Tuhanlah yang benar ^^

    @ mare
    Satu hal yang buat sie suka sama iwan fals karena kepekaan nya dalam melihat sekitarnya yang belum tentu orang menyadarinya.
    Hmm lama gak keliatan masih suka susah tidur ya xixixi..

    Reply
  • 28. Gusti Dana  |  October 15, 2008 at 8:54 am

    Sory..comment pake blog WP,biasanya pake nama Rubrik Cinta.:-)
    Eh..katanya Sasie baru sembuh ya,gt koq gk ada beritanya?.
    Kembali ke Topik..
    Masalah PSK (Pekerja Suka Keluyuran malam),dari jaman fir’aun sampai skrg memang sudah ada.Disatu sisi kita melihat sbg penyakit masyarakat,sdg disisi lain kita lihat sbg cara untuk mencari makan.
    Mgkn ada yg bilang kalo “kenapa gk mencari pekerjaan yg lainnya?”.Tentu aja ntar saya jawab;”wong yg cari pekerjaan yg halal aja susah.Gk percaya…liat aja yg lulusan sarjana aja banyak yg nganggur” ato juga “Emang mereka senang punya pekerjaan gitu!”
    Kalo saya pribadi sich…no comment!.Jalan hidup tiap orang berbeda,kadang takdir dan nasib ikut berperan.Andai kata mereka bisa memilih,tentu aja mereka ingin dilahirkan sbg keluarga terhormat dan juga kaya.
    Kalo saya jadi pemerintah,saya akan memberikan keterampilan dan lapangan kerja,gk mungkin mereka akan kerja bgitu seumur hidupnya khan??,pasti ada expired date-nya.
    Apalagi kalo saya jadi Presiden,wuiihhh…(he.he.he,sory gk nyambung:-P)

    Reply
  • 29. Muda Bentara  |  October 15, 2008 at 9:59 am

    hemmmm …

    Reply
  • 30. bloGEsam  |  October 15, 2008 at 10:24 am

    Hidup adalah pilihan…

    Reply
  • 31. Sassie Kirana  |  October 15, 2008 at 10:54 am

    @ Gusti Dana
    Yee gpp kok mo pake nick apa juga boleh.. Eh iya sie mau bilang thanks ya buat rubrik specialnya xixi..
    Ehm sie emang baru sembuh masih harus bedrest benernya tapi bosen juga gak ngapa2in..ni juga b’lz komen sambil tiduran he he minta doanya ajalah
    Trus tentang PSK Itu emang jadi masalah global kan gak cuma di indonesia.. Sayangnya upaya pemerintah pun masih blum mampu menekan keberadaan mereka ditambah permasalahan ekonomi jadi makin ribet dah..hmm *geleng geleng angguk angguk* xixixi

    @ Muda bentara
    Hmm..sakit tenggorokan ya he he..lama gak keliatan

    @ bloGEsam
    Yah apapun pilihannya minumnya Teh Botol Sosro loooohh xixixi

    Reply
  • 32. septarius  |  October 15, 2008 at 11:16 am

    bener tuh hidup emang penuh pilihan dan kadang ada yang
    memilih jalan lurus juga ada yang pilih motong kompas, belok di tikungan nabrak tukang ojek, belok di perempatan nabrak abang becak,nerobos semak belukar nabrak laki2 hidung belang,nyebur ke lumpur hitam eh ketemu abang ojek lagi…
    maap komen-nya ancur hehehe
    tapi sebenarnya masih banyak pekerjaan yang halal asal tidak gengsi dan pilih2.
    terserah deh ini negara demokrasi semua orang bebas memilih.

    Reply
  • 33. Gusti Dana  |  October 15, 2008 at 12:16 pm

    Yang penting Sassie harus banyak istirahat biar cpt sembuh,OK;-).
    Sekarang ini aku agak vakum ngisi tulisan di Rubrik Cinta,dan mulai bikin blog baru lagi.Memang sich masih dikit yang bertamu..tapi seneng aja karena dah banyak yg berkomentar.
    Sory agak melenceng dari topik..:-)

    Reply
  • 34. Sassie Kirana  |  October 15, 2008 at 12:22 pm

    @ Septarius
    Yep pilihan hidup bikin hidup lebih hidup nah lhoo :faint:
    Makasih ya dan salam kenal

    @Gusti Dana..
    Hmm.. Thanks 4 u care
    Blog kamu asli keren banget dan bermanfaat kalo sie boleh bilang itu bukan blog tapi majalah online xixi..sukses terus ya.. Keep in touch..ditunggu kabar blog barunya 🙂

    Reply
  • 35. Igun  |  October 17, 2008 at 3:21 am

    Iwan fals gw suka bgt : rasa sesal di dasar hati diam tak mau pergi, haruskah aku lari dari kenyataan ini … Pernah ku mencoba bersembunyi … Tapi senyumMu tetap mengikuti …

    Reply
  • 36. shei  |  October 17, 2008 at 8:57 am

    untung ya mbak, setidaknya jalan takdir kita diberi lebih baik dari mereka….

    salam kenal, mau tuker link ndak???

    shei

    Reply
  • 37. Sassie Kirana  |  October 17, 2008 at 9:45 am

    Jalan hidup manusia siapa yang tau?? Karena itu sie gak ingin menghakimi jalan hidup orang lain..yang penting saling menghormati dan menghargai aja ,bagaimanapun PSK juga manusia punya rasa punya hati..halah jadi serious band xixi
    Salam kenal juga mbak shei.. Tukeran link ? Ok deehh ^^

    Reply
  • 38. anakmudE  |  October 18, 2008 at 2:09 pm

    bagi gw d0sa ttp aje d0sa!!!
    cm klo uda menyangkut ursan perut pekerjaan apapun kan d lakukan gak peduli ntuh haram ape kage!

    Reply
  • 39. Rizal  |  January 2, 2009 at 8:21 pm

    Berikan mereka solusi bukan dicaci maki , dijauhi apalagi dibenci..
    Sudah saatnya kita mulai peduli, meski cuma dengan simpati.

    I do love this part…

    Reply
  • 40. thevemo™  |  January 2, 2009 at 11:39 pm

    aduh sie,abag syaangnya gak suka iwan talas eh fals

    Reply
  • 41. Dicky  |  May 12, 2015 at 10:04 pm

    Terima Atas makna lagu Tersebut

    Reply
  • 42. Dicky  |  May 12, 2015 at 10:06 pm

    Terima Ksih Atas makna Lagu Tersebut

    Saya Fans Ama Iwan Fals (Virgiawan Listianto) 🙂

    Reply
  • 43. Sukma  |  September 3, 2018 at 3:51 pm

    saya jadi lebih memahami maksud yang ingin disampaikan lewat sebuah lagu.

    Reply

Leave a comment

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Support

spacer
keep simple and useful blog spacer
Indonesians’ Beautiful Sharing Network
spacer

Banner

Inspirational & Friendship Blog Award

Photobucket

Award

kajiankomunikasi.wordpress:
award spacer
spacer

Archives

Blog Stats

  • 80,400 hits